16 Desember 2008

Kajian Dasar Sosial-Ekonomi-Budaya di Kawasan Penyangga Pegunungan Muller dan Schwaner

DESA RANTAU MALAM, KABUPATEN SINTANG

Penyangga Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
27 Nopember – 1 Desember 2 0 0 8


Dalam upaya mempersiapkan kegiatan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan pegunungan Muller dan Schwaner yang melintasi Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Para pihak yang terkait, seperti Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Pemerintah Daerah Kabupaten, WWF Indonesia dan beberapa LSM yang peduli pada upaya konservasi dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimatan Tengah ini sepakat untuk mendorong keterlibatan masyarakat baik yang berada di sekitar kawasan maupun yang berada di dalam kawasan.

Sebagai tindak lanjut dari komitmen bersama tersebut, maka pada tangal 22 - 26 Oktober 2008 di Palangkaraya telah dilaksanakan kegiatan Lokalatih Participatory Rural Appraisal & Teknik Mediasi. Dari kegiatan ini disepakati untuk melakukan kegiatan Kajian Sosial-Ekonomi-Budaya, dimana hingga akhir tahun 2008 direncanakan akan dilaksanakan pada enam desa yang berada di sekitar dan di dalam kawasan, yakni dua desa di Kalimantan Barat (Rantau Malam dan Belaban-Ella), empat desa di Kalimantan Tengah (Batu Panahan, Sebaung, Tumbang Naan dan Tumbang Jojang).
Desa yang pertama kali melakukan kajian adalah Desa Rantau Malam, Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, propinsi Kalimantan Barat. Kegiatan kajian ini dilakukan sebagai suatu proses pembelajaran bersama tara warga masyarakat. Keberadaan fasilitator hanyalah sebagai mitra atau pendamping yang memfasilitasi mengumpulan informasi dan proses diskusi. Rangkaian kegiatan di desa ini dilakukan sejak tanggal 27 Nopember - 1 Desember 2008. Peserta yang terlibat sekitar 41 orang, terdiri dari 15 orang perempuan dan 26 orang laki-laki. Peserta yang hadir ini berasal dari berbagai komponen, mulai dari aparat Pemerintahan Desa, Pengurus Adat, pemuda, pengurus organisas keagamaan, tenaga pendidik, ibu rumah tangga, maupun masyarakat biasa.

Dari hasil pembelajaran selama lima hari, mulai terlihat gambaran terhadap kondisi desa, baik itu potensi, masalah maupun kebutuhan desa di masa yang akan datang. Hasil dari proses ini dapat dilihat pada file laporan yang disajikan dalam format pdf. Semoga saja apa yang sudah dimulai ini menjadi awal dalam proses pelibatan masyarakat secara aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan di kawasan Muller dan Schwaner dengan memperhatikan kebutuhan dan kearifan lokal masyarakat setempat.

Dari rencana tindak lanjut hasil kajian bersama masyarakat ini, ternyata ada beberapa kegiatan yang muncul sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat, namun kegiatan tersebut dapat diatasi sendiri oleh masyarakat setempat secara swadaya. Disamping itu ada juga kebutuhan kegiatan bersama para pihak lainnya, namun tidak semata kebutuhan yang berbentuk fisik. Kebutuhan riil muncul terkait dengan pengelolaan sumberdaya alam setempat yang dapat menjamin kelesinambungan pemanfaatan yang lestari. Misalnya bagaimana para pihak dapat bekerja bersama masyarakat setempat dalam menyelamatkan kawasan hutan adat mereka dari rencana penebangan oleh perusahaan pemilik HPH yang masuk dalam RKT tahun 2009 ini. Karena jika kawasan hutan adat ini tidak bisa diselamatkan, maka kegiatan masyarakat terkait dengan pemanfaatan hasil hutan akan masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

Untuk itu, mari bekerjasama untuk saling membantu ...


Oleh Imanul Huda


Berbuat bersama untuk kemajuan bersama .....

Tidak ada komentar: